Tieta Jung's

Saya adalah wanita biasa yang mempunyai impian besar,,entah bagaimana cara saya menggapainya..hanya cukup berusaha, berdoa dan percaya kepada Allah,,,it will be come true......^_^..Gomawoo

Rabu, 18 November 2015

Etika Bisnis Pada PT Garuda Indonesia




Etika Bisnis
Pada PT Garuda Indonesia


disusun oleh :

Puspita Gananingrum             13 DMS 3982
Agus Susetyo                          13 DMS 3984                         
Ari Susanto                                      13 DMS 3993
Hariyanto                                13 DMS 3985
                         



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE ) DHARMAPUTRA SEMARANG
2015








DAFTAR ISI 

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………………………….2
B.     Batasan Masalah…………………………………………………………………...2
C.     Tujuan Pembuatan Makalah……………………………………………………….3
D.    Manfaat Pembuatan Makalah……………………………………………………...3

BAB II PEMBAHASAN
1.      Pengertian Etika…………………………………………………………………...4
2.      Pengertian Bisnis………………………………………………………………….4
3.      Pengertian Etika Bisnis……………………………………………………………4
4.      Beberapa Nilai –Nilai Yang Menjadi Dasar Etika Bisnis Pada Pt Garuda Indonesia…………………………………………………………………………..5
5.      Prinsip – Prinsip Etika  Bisnis pada PT Garuda Indonesia………………………..8
6.      Peran Etika Bisnis Sehubungan dengan Tanggung Jawab Etika Bisnis PT Garuda Indonesia ………………………………………….................................................9
7.      Fungsi Etika Bisnis PT Garuda Indonesia Terhadap Perusah…………………....11
8.      Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia………………….14
9.      Study Kasus Pada PT GARUDA INDONESIA Berkaitan Dengan Transparasi Komunikasi Dan Informasi Keuangan …………………………………………..16

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ………………………………………………………………......17
B.     Saran………………………………………………………...………………..17


DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….........18





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat moderrn. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.

B.     Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan masalah sebagai berikut :
1.       Apakah Pengertian Etika Bisnis?
2.Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis pada PT Garuda Inonesia?
3.        Bagaimana peran etika bisnis pada PT Garuda Indonesia?
4.       Seperti apa fungsi etika bisnis pada PT Garuda Indonesia?
5.       Bagaimana Cara Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja pada PT Garuda Indonesia


C.    Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Mengetahui pengertian dari Etiak Bisnis.
2.      Agar Mahasiswa mengetahui prinsip prinsip dari etika bisnis pada PT Garuda Indonesia.
3.      Mampu memahami peran etika bisnispada PT Garuda Indonesia
4.      Memahami fungsi etika bisnis pada PT Garuda Indonesia.
5.      Mengetahui Cara Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja pada PT Garuda Indonesia

D.    Manfaat Pembuatan Makalah
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para mahasiswa mengetahui dan mengerti akan wawasan mengenai prinsip-prinsip, tujuan, serta peran etika bisnis pada PT Garuda Indonesia sehingga dapat menjadi perbandingan dengan pengertian ,prinsip ,tujuan dari etika bisnis yang sudah berlaku.
Sebagai tolak ukur akan pemahaman etika bisnis yang sudah di tetapkan dan begitu pula  perusahaan-perusahaan yang memiliki aturan etika bisnis dan etika kerja yang berlaku.




















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Etika

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta ethaEthos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk  jamak  inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000). 

2.      Pengertian Bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang  atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik.  Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.
Berikut ini ada beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :
v  Allan afuah (2004) 
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industry
v  T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.

3.      Pengertian Etika Bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

4.      Beberapa Nilai –Nilai Yang Menjadi Dasar Etika Bisnis Pada Pt Garuda Indonesia

Garuda Indonesia telah mengumandangkan 5 (lima) nilai-nilai Perusahaan, yaitu eFficient &effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty & Openness dan Integrity yang disingkat menjadi “FLY HI” sejak tahun 2007. Penjabaran   dari  Tata  Nilai Fly-Hi menjadi  10  (sepuluh) Perilaku Utama   bertujuan  agar   setiap   Insan   Garuda Indonesia  memiliki kesamaan persepsi  dalam  memahami nilai-nilai tersebut.
Tata nilai yang  berfungsi  sebagai  pedoman dalam  pola berpikir dan bertindak diuraikan menjadi 10 (sepuluh) Perilaku   Utama    dan    selanjutnya    dijabarkan    dalam Pedoman  Etika Bisnis dan  Etika Kerja Perusahaan  yang harus dipatuhi  oleh setiap Insan Garuda  Indonesia dalam melaksanakan aktivitas kerja sehari-hari.

1.     Efficient dan effective

Makna   eFficient  dan   effective  adalah   bekerja   dengan akurat,  hemat  dan  tepat  waktu  untuk  memberikan  hasil yang berkualitas. Perilaku   Utama   dan   Panduan   Perilaku   eFficient   dan effective adalah:
1)      Cepat, Tepat dan Akurat
                              Lingkungan  bisnis yang  cepat  berubah secara  tidak terduga  serta   penuh   dengan  ketidakpastian.  Hal ini menuntut Garuda  Indonesia harus memiliki kemampuan untuk  berubah dan beradaptasi dengan cepat  dan tepat. Oleh karena  itu setiap Insan Garuda Indonesia  harus  bekerja  dengan  cepat,   tepat   dan akurat  dengan cara-cara berikut :
·         Memahami   dengan   baik   tujuan   dan   sasaran kerja
·         Membuat  perencanaan  kerja  secara  baik  dan dapat  dicapai
·         Melakukan  pekerjaan  sesuai  rencana  dan  skala prioritas
·         Melakukan    periksa    ulang,    dan    memastikan bahwa  hasil pekerjaan  tidak ada yang salah
·          Menggunakan pedoman kerja yang tersedia dan berlaku saat ini

2)      Hemat
                              Untuk    dapat     memenangkan    persaingan   dalam dunia bisnis, perusahaan tidak cukup hanya memiliki kompetensi untuk menciptakan produk dan jasa yang memenuhi harapan  pelanggan,  namun   juga  perlu menghasilkan produk dan jasa yang efisien tanpa mengabaikan kualitas.
2.     Loyalty
Makna  Loyalty adalah  menjalankan tugas  dengan penuh dedikasi   dan   tanggung  jawab.   Perilaku   Utama   dan Panduan  Perilaku Loyalty adalah:
3)      Disiplin
                                 Untuk  dapat   menyediakan  produk   dan   jasa  yang memenuhi   kebutuhan   dan    harapan   pelanggan, setiap Insan Garuda  Indonesia harus memiliki disiplin yang kuat dalam  bekerja.  Disiplin diwujudkan  dalam perilaku-perilaku sebagai berikut:
·         Memahami dengan baik tugas, tanggung jawab serta kewenangan yang dimiliki
·         Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya
·         Mengambil  keputusan  sesuai  lingkup  tugas  dan kewenanga
·         Menepati janji    dan    komitmen    yang    telah Disepakati

4)      Bekerja keras, Cerdas dan Tuntas
                              Sebagai organisasi yang dinamis, Garuda Indonesia menghadapi  berbagai    tantangan  dan   persaingan yang semakin kompetitif. Garuda Indonesia harus mengerahkan segenap kemampuan dan talenta  yang dimiliki agar mampu bertahan dan berkembang, serta dapat menyelesaikan tugas pokoknya secara tuntas. Garuda Indonesia harus terus menerus  meningkatkan kapasitas organisasi, sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan   teknologi. Oleh karena  itu, agar  mampu  bekerja  keras,  cerdas dan tuntas,  setiap Insan Garuda Indonesia harus:
           Gigih dalam bekerja
           Selalu memastikan pekerjaan selesai dengan hasil yang sesuai harapan
           Selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi diri secara berkesinambungan
           Selalu berupaya meningkatkan kualitas pekerjaan untuk memberikan  hasil terbaik
           Selalu    berupaya    melakukan    penyempurnaan proses kerja secara terus-menerus
           Berbagi  pengetahuan  dan  keterampilan  dengan orang lain untuk mencapai  tujuan bersama
·         Bertanggung jawab  atas  setiap  keputusan dan/atau tindakan  yang diambil

3.     Customer  Centricity
Makna  nilai  Customer  Centricity  adalah  melayani  dengan tulus dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Perilaku Utama dan Panduan Perilaku Customer Centricity
adalah:

5)      Ramah, Hangat  dan Bersahabat
                                 Setiap  insan  Garuda  Indonesia  diharapkan mampu memberikan   layanan  yang  terbaik  dan  berkualitas kepada  pelanggannya melalui perilaku  yang  ramah, hangat dan bersahabat, yang diwujudkan  dalam perilaku berikut:
·         Selalu senyum, mengucapkan salam dan menyapa orang lain atau pelanggan terlebih dahulu
·         Santun  dalam  berkomunikasi  dan  menghargai lawan bicara
·         Mendengarkan dengan baik keluhan pelanggan, dan tidak melakukan  interupsi
·         Menunjukkan  empati  (menempatkan  diri  pada posisi pelanggan)
6)      Tanggap dan Proaktif
                                 Setiap    Insan    Garuda    Indonesia    harus    mampu memenuhi   kebutuhan   dan    tuntutan   pelanggan melalui   perilaku   tanggap  dan   proaktif.    Perilaku tersebut diwujudkan  dengan cara-cara berikut:
·         Memahami   dan   peduli   terhadap   kebutuhan pelanggan
·          Bertindak  cepat  dalam  menanggapi  kebutuhan pelanggan
·         Berinisiatif  mengambil    suatu   tindakan    untuk memahami   dan    memenuhi   kebutuhan pelanggan
·         Selalu menunjukkan sikap siap membantu
7)      Kreatif dan Inovatif
                              Dalam  menghadapi  persaingan  bisnis,  perusahaan harus senantiasa menghasilkan produk  dan  layanan yang  berdaya  saing  tinggi  (kompetitif).  Oleh karena itu,   setiap    insan    Garuda    Indonesia    diharapkan mampu  berpikir dan  bertindak  secara  kreatif  untuk menghasilkan inovasi produk  dan  layanan.  Perilaku Kreatif dan Inovatif dapat  terwujud  bila seluruh insan Garuda mampu:
·         Menciptakan  terobosan  produk  dan  jasa  atau gagasan baru yang memiliki nilai tambah
·          Mencari    solusi    terbaik    dalam    pemecahan masalah
·         Aktif    menyampaikan    gagasan    positif    guna tercapainya  tujuan  perusahaan

4.     Honesty dan openness
Makna    Honesty    dan    openness   adalah    menjunjung tinggi  kejujuran,  ketulusan,   keterbukaan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Perilaku   Utama   dan   Panduan   Perilaku   Honesty   dan openness adalah:
8)      Jujur, Tulus dan Terbuka
                        Dalam bekerja dan berhubungan dengan pelanggan, Insan  Garuda  diharapkan     bersikap  jujur,  tulus  dan terbuka.  Perilaku tersebut diwujudkan  dengan cara:
·         Mengatakan hal yang sebenarnya
·         Terbuka  dalam  menerima  kritik  dan  saran  untuk perbaikan
·         Berpikir positif dan konstruktif
·         Berani mengakui kekurangan dan kesalahan diri serta berusaha melakukan  perbaikan.
9)      Menjaga Kerahasian  Perusahaan
                                 Perilaku  yang  jujur  dan  terbuka   diharapkan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian agar kerahasiaan perusahaan tetap  dapat  terjaga dengan baik. Perilaku yang diwujudkan  dalam  kaitan  menjaga  kerahasiaan perusahaan ini adalah dengan cara-cara berikut:
·         Memahami  tingkat kerahasiaan informasi.
·         Bertanggung jawab terhadap distribusi informasi data dan dokumen perusahaan.
·         Memperhatikan lingkungan   sekitar  dan  media pada   saat   membahas   hal-hal   yang   bersifat rahasia.

5.     Integrity
Makna  Integrity  adalah   menjaga   harkat   dan  martabat serta   menghindarkan diri  dari  perbuatan  tercela  yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan. Perilaku Utama dan Panduan  Perilaku Integrity adalah:
10)  Konsisten dan patuh  pada aturan perusahaan
                  Insan    Garuda    Indonesia    diharapkan   senantiasa menjaga  integritas  diri agar citra profesi  dan perusahaan dapat  terjaga dengan baik.  

5.             Prinsip-prinsip Etika Bisnis pada PT Garuda Indonesia

Dalam dasar Prisnip – prinsip etika bisnis yang diterapkan untuk Perusahan yaitu Prinsip otonomi,    Kesatuan (Unit),Kehendak Bebas (Free Will) ,Kebenaran (kebajikan dan kejujuran) Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium),Prinsip hormat pada diri sendiri ,Tanggung jawab (Responsibility) , pada PT Garuda pun menerapkan prinsip etiika bisnis yang unsure-unsurnya mengandung dari dasar prinsip yang sudah ditentukan, Adapun prinsip-prinsip nya sebagai berikut :
1)      Transparansi
                              Untuk   menjaga    obyektivitas   dalam    menjalankan bisnis, Perusahaan menyediakan informasi yang material   dan   relevan   dengan  cara   yang   mudah diakses  dan  dipahami  oleh  pemangku kepentingan. Perusahaan mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi  juga  hal yang  penting untuk    pengambilan   keputusan   oleh    pemegang saham,  kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. Namun  demikian  prinsip  keterbukaan  yang  dianut oleh Perusahaan tidak mengurangi kewajiban  untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan,  dan hak-hak  pribadi.
2)      Akuntabilitas
                              Perusahaan berupaya untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar melalui pengelolaan yang benar,  terukur dan sesuai dengan kepentingan Perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang  saham   dan   pemangku  kepentingan  lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk
mencapai kinerja yang  berkesinambungan. Perusahaan memiliki ukuran  kinerja untuk semua jajaran Perusahaan yang konsisten dengan sasaran  usaha  Perusahaan, serta memiliki sistem  penghargaan dan  sanksi  (reward and punishment system).
3)      Responsibilitas
                                 Organ  Perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan  Komisaris dan  Direksi) mematuhi peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan Perusahaan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap   masyarakat    dan    lingkungan,    sehingga dapat    terpelihara    kesinambungan   usaha    dalam jangka  panjang  dan  mendapat  pengakuan sebagai good corporate citizen.
4)      Independensi
                                 Untuk   melancarkan   pelaksanaan   asas   tata   kelola perusahaan yang baik, Perusahaan dikelola secara independen sehingga masing-masing organ Perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat  diintervensi oleh pihak lain. Masing-masing organ Perusahaan tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict  of  interest) dan  dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat  dilakukan secara obyektif.
5)      Kewajaran  dan Kesetaraan
                                 Dalam    melaksanakan    kegiatannya,    Perusahaan senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham   dan   pemangku  kepentingan  lainnya berdasarkan asas kewajaran  dan kesetaraan.

6.        Peran Etika Bisnis Sehubungan dengan Tanggung Jawab Etika Bisnis PT Garuda Indonesia

Adapun etika bisnis  perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimana diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua.
Garuda   Indonesia  memiliki  misi  sebagai  agen pembangunan ekonomi nasional yang mana dalam menjalankan  misinya,   perusahaan  memiliki  tanggung jawab kepada  masyarakat  tempat perusahaan beroperasi. Wujud  dari  pada  tanggung jawab  perusahaan kepada masyarakat merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang   harus   dipenuhi    sesuai   dengan  ketentuan  dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ø  Tanggung Jawab dengan Masyarakat
 Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia
(1)  Senantiasa   menegakkan  komitmen   bahwa   di mana pun unit kerja Perusahaan beroperasi, hubungan baik serta pengembangan masyarakat sekitar merupakan landasan  pokok bagi keberhasilan  jangka panjang  Perusahaan.
(2)  Menghargai   setiap    aktivitas   kemitraan    yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan meningkatkan nilai sosial dan citra Perusahaan.
(3)  Membangun  dan   membina    hubungan   yang serasi  dan   harmonis   serta   memberi manfaat kepada  masyarakat.
(4)   Membantu  masyarakat  yang  terkena  musibah
dan bencana alam.
(5)   Tulus  dan  bertanggung  jawab  saat  menjalankan tanggung jawab sosial masyaraka
(6)  Turut  berpartisipasi   dalam  membangun  harkat dan martabat sesuai  dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat  setempat.
 (7)   Menjadi    panutan    bagi    warga    masyarakat  sekitarnya.
Ø  Tanggung Jawab dengan Pemerintah
Garuda Indonesia dalam menjalankan bisnisnya wajib memenuhi peraturan dan perundang-undangan  yang berlaku    yang    diterbitkan    oleh    Pemerintah    sebagai regulator. Pemerintah selain sebagai regulator juga sebagai Pemegang  Saham   sehingga   Perusahaan  berkewajiban untuk   memaksimalkan  nilai  Pemegang  Saham.   Oleh karena  itu perusahaan berupaya  untuk  membangun dan membina   hubungan kemitraan   yang  harmonis   dengan Pemerintah. Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia:
(1)   Mentaati    dan    memenuhi    semua    peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2)   Menjalin  hubungan  yang  harmonis,  transparan dan konstruktif dengan Instansi Pemerintah.
(3)  Mendukung     dan      mensukseskan     program Pemerintah,  terutama di bidang  pariwisata, budaya,  pendidikan  dan sosial kemasyarakatan.
Ø Tanggung Jawab dengan Lingkungan
Dengan proaktif dan responsif terhadap pengendalian dampak  lingkungan secara berkelanjutan, menjadikan  Insan Garuda Indonesia sebagai  warga  masyarakat  yang bermartabat dan bertanggung jawab. Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia:
(1)  Mengoperasikan  alat  produksi  sesuai  prosedur yang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan  mengenai  lingkungan hidup terutama emisi gas buang  dan kebisingan suara.
(2)  Bertanggung   jawab    dan    berpartisipasi    aktif dalam   program   pelestarian   lingkungan   hidup baik tingkat nasional maupun internasional.
(3) Mengupayakan  berbagai    kreativitas   untuk menghasilkan jasa dan layanan yang memberikan nilai tambah ekonomi maupun ekosistem bisnis.

7.        Fungsi Etika Bisnis PT Garuda Indonesia Terhadap Perusahaan

Permasalahan etika bisnis yang terjadi di perusahaan bervariasi antara fungsi perusahaan yang satu dan fungsi perusahaan lainnya. Hal ini terjadi karena operasi perusahaan sangat terspesialisasi dalam berbagai bidang profesi, sehingga setiap fungsi perusahaan cenderung memiliki masalah etika tersendiri. Berbagai permasalahan etika bisnis yang terjadi di beberapa bidang fungsi perusahaan, yaitu: etika bisnis di bidang akuntansi (accounting ethics), keuangan (finance ethics), produksi dan pemasaran (production and marketing ethics), sumber daya manusia (human resources ethics), dan teknologi informasi (information technology ethics) .Di dalam PT Garuda Indonesia telah menerapkan fungsi etika bisnis yang masuk dalam Etika Kepatuhan Dalam Bekerja, dimana etika ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1.     Transparasi Komunikasi dan Informasi Keuangan
Setiap Insan Garuda Indonesia harus memiliki pemahaman yang  baik  mengenai  ruang   lingkup,  proses  kerja,  dan kinerja operasional  maupun keuangan dalam rangka meningkatkan keterlibatan dan kontribusi kerja serta penyampaian  pelaporan   yang   transparan  dan   dapat dipertanggungjawabkan. .    Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia:
     (1)  Mengungkapkan informasi  Perusahaan dengan penuh kehati-hatian (prudent) dan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
         2)  Menghargai  dan  menjunjung  tinggi  kejujuran, ketulusan,   keterbukaan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
         (3)  Mematuhi    standar    pengungkapan    informasi keuangan yang  sudah  diatur  dalam  peraturan perundang-undangan yang berlaku.
          (4)  Harus    selalu    memberikan     informasi     yang lengkap, adil, akurat, tepat  waktu dan dapat dipahami   dalam   bentuk   laporan-laporan dan dokumen-dokumen yang diarsipkan oleh Garuda Indonesia,  atau  yang  disampaikan  kepada pemangku kepentingan.
(5)   Menjadikan   informasi   keuangan   sebagai   alat
pengendali kegiatan.
         (6)  Melaporkan   berbagai   macam   informasi   yang berdampak penting  pada citra dan reputasi perusahaan kepada   atasan   langsung  atau  Unit Kerja yang berwenang.
(7)   Selalu  menjaga  distribusi  informasi  perusahaan yang material dari potensi kebocoran.
  1. Penanganan Benturan Kepentingan
Potensi    benturan   kepentingan   yang    muncul    perlu dikelola  dengan tujuan  untuk  mencegah suasana   kerja yang   tidak   kondusif   dan   mendorong  semangat  kerja yang independen serta mengutamakan kepentingan perusahaan di atas  kepentingan individu atau  kelompok atau golongan tertentu. .    Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia:
     (1)  Senantiasa   menjaga   integritas   diri  agar   citra profesi  dan  Perusahaan  dapat   terjaga   dengan baik.
     (2)  Melaporkan     kegiatan      usaha     atau     segala hubungan yang dapat  menimbulkan potensi benturan kepentingan kepada  atasan  atau  Unit Corporate Secretary.
     (3)  Menghindari    tindakan    atau    hubungan   yang dapat memunculkan benturan dengan pekerjaan atau kepentingan Garuda Indonesia.
     (4)  Mendapatkan persetujuan dari atasan  langsung sebelum     menerima     posisi    sebagai     pejabat pada dewan dalam suatu Lembaga Swadaya Masyarakat, dimana Garuda Indonesia mungkin mempunyai  hubungan usaha dengan badan tersebut atau mempunyai  pengharapan untuk memperoleh bantuan  keuangan  atau   bantuan lain dari Garuda Indonesia.
     (5)  Direksi     dan     Dewan     Komisaris     membuat pernyataan  tahunan  terkait  benturan kepentingan.
3.    Pengendalian Gratifikasi
Pada prinsipnya pemberian/penerimaan gratifikasi merupakan praktik bisnis yang wajar sejauh  hal tersebut dilakukan  untuk  kepentingan perusahaan serta  menjaga reputasi     perusahaan    yang    dilandasi    dengan   nilai integritas  dan  mendasarkan setiap  keputusannya kepada pertimbangan profesional yang taat hukum.
Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia:
(1)  Dalam    memberikan     gratifikasi    atas     nama Perusahaan harus  dalam  jumlah  dan  frekuensi tidak melebihi dari yang ditetapkan Perusahaan atau yang ditetapkan lain oleh Perusahaan.
(2)  Dalam memberikan donasi atas nama perusahaan untuk  tujuan    sosial   atau   untuk   tujuan    lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,  harus  tidak melebihi   batas   yang   ditetapkan  oleh   Pejabat yang berwenang.
(3)  Membuat  laporan   pengungkapan  (disclosure) atas setiap  penerimaan/pemberian  gratifikasi sesuai dengan tata cara yang ditetapkan perusahaan.
4.    Perlindungan Terhadap Aset Perusahaan
Perlindungan  terhadap aset  perusahaan ditujukan  untuk memastikan seluruh aset fisik, keuangan, hak milik intelektual  dan  aset  yang  lain digunakan dan  dilindungi secara optimal. Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia
(1)  Mengikuti standar  akuntansi  dan pelaporan yang berlaku umum  dalam mencatat dan melaporkan aset perusahaan
 (2)   Menggunakan  aset  perusahaan  secara  efektif dan efisien untuk mencapai  tujuan  perusahaan;
(3)  Seluruh  aset  perusahaan  baik  fisik,  keuangan dan lainnya  harus  dilindungi  dari  penggunaan- penggunaan yang tidak sah seperti penggelapan (embezzlement) dan kecurangan (fraud);
(4)  Insan     Garuda      Indonesia      dilarang      untuk menggunakan aset Perusahaan selain untuk kepentingan perusahaan;
5.    Perlindungan Terhadap rahasia Perusahaan
Kebijakan perlindungan terhadap rahasia  perusahaan disusun untuk menjamin keamanan informasi dan memastikan  bahwa   informasi  yang  perlu  diungkapkan oleh Garuda Indonesia, telah secara adil dan merata disampaikan   kepada   pihak-pihak   yang  berkepentingan tanpa  adanya  perlakuan  istimewa untuk pihak tertentu. Perilaku yang  harus  ditampilkan  oleh  Insan Garuda Indonesia:
(1)  Melindungi    data,     informasi    dan    dokumen perusahaan yang bersifat rahasia sejak dibuat hingga pemusnahannya.
(2)  Menggunakan  data,   informasi   dan   dokumen perusahaan yang bersifat  rahasia  sesuai dengan batasan kewenangan yang telah ditetapkan
(3) Melaporkan   dengan  segera   kepada   pimpinan saat mengetahui adanya  penyalahgunaan data, informasi dan dokumen perusahaan yang bersifat rahasia.
(4)  Melindungi kepentingan Pemegang Saham yang berpotensi dirugikan oleh tindakan  perdagangan yang  dilakukan  oleh  orang  dalam  (insider trading).
(5)  Menghormati   hak-hak    kepemilikan   informasi perusahaan lain dan mematuhi semua peraturan perundangan  yang  berkaitan   dengan  masalah hak kepemilikan informasi.
(6)  Upaya pengumpulan informasi  dari perusahaan lain harus  dilaksanakan  dengan sepengetahuan atasan  langsung  atau  Unit Kerja Corporate Secretary.
(7)  Menghubungi  Unit  Kerja  Corporate  Secretary, apabila   ada   keraguan  ataupun masalah   yang timbul  dalam  kaitannya  dengan  masalah informasi Perusahaan

8.     Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia

Dengan  adanya  Etika Bisnis dan  Etika Kerja Perusahaan terkadang sangat  sulit untuk melakukan identifikasi ketika terjadi masalah-masalah yang berhubungan dengan Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan di tempat kerja dengan terjadinya interaksi antar Insan Garuda Indonesia, terdapat perspektif yang berbeda-beda dan adanya tekanan- tekanan usaha,  hal ini dapat mengurangi kesadaran dan sensitivitas Insan Garuda  Indonesia  atas  risiko terjadinya pelanggaran etika.

1.       Pelaporan Pelanggaran
1)      Petunjuk Pelaksanaan  Pelaporan Pelanggaran
     Apabila Insan Garuda  Indonesia  menemukan bahwa sebuah  keputusan atau  tindakan  inkonsisten dengan Etika Bisnis dan  Etika Kerja Perusahaan, maka  Insan Garuda    Indonesia   harus   segera    melaporkan   hal tersebut kepada   atasan   langsung   atau  pihak-pihak yang  disebutkan dalam  Etika Bisnis dan  Etika Kerja Perusahaan ini.
2)      Whistle Blowing System (WBS)
       Garuda Indonesia menyelesaikan setiap pelaporan pelanggaran yang  diajukan  Pemangku  Kepentingan termasuk Insan Garuda Indonesia dan atau Perwakilan Pemangku  Kepentingan Perusahaan dalam kaitan pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan;
Penyelesaian    pelaporan   pelanggaran   merupakan salah  satu  bentuk   peningkatan  perlindungan Pemangku Kepentingan dalam rangka menjamin hak- hak  Pemangku   Kepentingan berhubungan dengan perusahaa.
     Pelaporan  pelanggaran oleh Pemangku  Kepentingan yang tidak segera ditindaklanjuti berpotensi meningkatkan risiko reputasi  bagi perusahaan.Untuk     menyelesaikan    pelaporan pelanggaran, Perusahaan telah menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis yang meliputi:
a)      Penerimaan  pelaporan pelanggaran
b)       Penanganan dan penyelesaian pelaporan pelanggaran
c)      Perlindungan  pelapor
d)      Pemantauan penanganan dan penyelesaian pelaporan pelanggaran.

Setiap   pengaduan  terhadap  pelanggaran  Etika  Bisnis dan   Etika  Kerja  yang   dilakukan   oleh   Insan   Garuda Indonesia   dapat    dilaporkan   melalui   Whistle   Blowing System (WBS) Garuda  Indonesia,  yaitu PO Box 744  atau www.ga-whistleblower.com.
Pihak-pihak  yang  berpartisipasi  dalam  pelaporan pelanggaran berhak  mendapat perlindungan hukum  dari perusahaan.
2        Sanksi Atas Pelanggaran
Atas  pelanggaran terhadap Etika Bisnis dan  Etika Kerja Perusahaan terdapat konsekuensi-konsekuensi:
(1) Insan Garuda Indonesia yang terbukti melakukan pelanggaran atas  Etika Bisnis dan  Etika Kerja Perusahaan dapat dikenai tindakan-tindakan disipliner berupa   teguran  lisan  maupun  tulisan,   peringatan keras dengan skorsing sampai pemutusan hubungan kerja;
(2)  Mitra    Kerja    Garuda     Indonesia     yang    terbukti melakukan  pelanggaran maka akan dikenakan  sangsi sesuai  dengan peraturan dan  kebijakan  yang  telah ditetapkan perusahaan;
(3)  Apabila  kondisi  yang  ada  melibatkan   pelanggaran hukum, permasalahan dapat  diteruskan kepada  pihak yang berwajib;
(4)  Apabila terbukti  telah  terjadi pelanggaran atas  Etika Bisnis dan  Etika Kerja Perusahaan  maka  sifat  dari tindakan   disipliner  yang  diberikan   akan   diusulkan oleh Komite Eksekutif Etika.
(5) Sifat dari tindakan  disipliner yang diambil, akan tergantung  dari  keseriusan   pelanggaran  yang dilakukan.




9.     Study Kasus Pada PT GARUDA INDONESIA Berkaitan Dengan Transparasi Komunikasi Dan Informasi Keuangan     

GA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa penerbangan.Perusahaan ini telah melakukan adopsi IFRS sedikit demi sedikit sejak tahun 2009 sampai sekarang, dan terus menerus melakukan pengembangan agar laporan keuangan mereka berstandar internasional. Sebagai perusahaan yang bertaraf internasional hal ini sangat wajar dilakukan, namun dilihat dari segi kepemilikan, dimana perusahaan ini merupakan sebuah BUMN, alasan dan ekspektasi apa yang GA harapkan dari pelaksanaan
adopsi IFRS ?

Pembahasan:
Alasan adopsi IFRS adalah karena globalisasi ekonomi dan tuntutan pasar. Dengan adanya globalisasi ekonomi, otomatis tidak ada batasan negara dan budaya lagi untuk memperluas sebuah bisnis. Begitu juga bisnis yang dijalankan oleh GA. Selain di Indonesia, jasa penerbangan yang dijalankan GA telah dibuka juga di negara lain seperti negara – Negara dikawasan Asia Tenggara, Asia Timur, Timur Tengah, Australia, Selandia Baru,Amerika, Kanada, bahkan Eropa. Dengan adanya kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa GA merupakan pemain global yang bergerak dalam jasa penerbangan. Karena hal itu adopsi IFRS pada laporan keuangan GA sangat diperlukan. Ketika kita berbicara tentang bisnis global, standar keuangan yang berlaku secara global juga sangat diperlukan untuk menyeragamkan pedoman yang dianut oleh seluruh maskapai penerbangan internasional di seluruh dunia,
sehingga laporan keuangan yang disajikan mempunyai satu kesamaan pandangan. Laporan keuangan yang telah mengadopsi IFRS dapat dijadikan alat untuk “menjual” perusahaan karena value added yang dimiliki laporan tersebut. GA sadar betul tentang hal ini, sebagai pemain global yang tidak mau tersingkir dari persaingan, dibuat keputusan untuk mengadopsi IFRS pada laporan keuangan. Leasee yang memberikan pinjaman kepada GA sebagian besar berasal dari luar negri, dengan adanya kenyataan seperti itu, penting bagi GA untuk mengadopsi IFRS agar para Leasee tersebut mampu menginterpretasi laporan keuangan yang disajikan oleh GA dengan baik, sehingga lease-leasee tersebut benar-benar paham bagaimana keadaan keuangan GA yang sebenarnya. Jadi, yang dimaksud tuntutan pasar disini adalah tuntutan dari para Leasee GA.Untuk ke depannya ketika perusahaan ini sudah mengalami privatisasi, bukan  Leasee yang membutuhkan laporan keuangan yang telah mengadopsi IFRS ini tetapi juga para investor asing yang tertarik menanamkan modalnya pada GA. Dengan demikian diharapkan laporan keuangan yang telah mengadopsi IFRS tersebut dapat memperlancar kerjasama antara GA dengan leassee maupun investor asing sehingga hubungan bisnis kedua belah pihak tetap berjalan dengan baik




























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam zaman keterbukaan dan luasnya  informasi  saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini  tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Etika  Bisnis dan   Etika  Kerja  Perusahaan  di  lingkungan PT Garuda  Indonesia (Persero) Tbk. adalah  aturan  normatif dan  merupakan standar  minimal yang harus  dipatuhi  oleh setiap Insan Garuda  Indonesia di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari.
Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan ini dapat dilaksanakan secara  paralel  dengan ketentuan ketentuan lainnya  yang berlaku  di lingkungan  PT Garuda  Indonesia  (Persero) Tbk. dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B.     Saran
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan nantinya.Mengimplementasikan sanksi sanki yang berlaku atas pelanggaran yang di lakukan oleh insan PT Garuda Indonesia sesui dengan perundang-undangan yang berlaku. Tetap Menjaga Integritas dan Prinisp etika di dalam PT Garuda Indonesia untuk menjaga kelangsungan kinerja dan linkungan yang kondusif baik dalam perusahanan, masyarakat, pemerintah dan instansi yang terkait.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Makalah Etika Bisnis. http://erikatzain. files.wordpress. com/ 2013/ 04 /makalah-etika-bisnis.pdf. diakses pada tanggal 26 November 2014.
Anonim. 2011. Makalah Etika Bisnis, http://antilicious.wordpress.com/ 2011/11/24/ makalah-etika-bisnis/. Diakses pada tanggal 26 November 2014.
Anonim. 2013. Etika dalam Bisnis.http://rizkiafandi.blogspot.com/2013/10/etika-dalam-bisnis-tugas-1.html. diakses pada tanggal 26 November 2014.
Anonim. 2012. Tanggung Jawab Sosial. http://yohanesanez. wordpress.com /2012/10/ 15/tanggung-jawab-sosial-tugas-2/. Diakses pada tanggal 26 November 2014.
http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam-bisnis.html 
http://docplayer.info/37344-Etika-bisnis-dan-etika-kerja-pt-garuda-indonesia-persero-tbk.html