MAKALAH
KEWIRASWASTAAN
MENGENAL
PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PT.
SEMEN INDONESIA
Di
susun oleh :
Puspita Gananingrum 13 DMS 3982
Agus Susetyo 13 DMS 3984
Ari Susanto 13 DMS 3993
Hariyanto 13 DMS 3985
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DHARMAPUTRA
SEMARANG
DAFTAR ISI
BAB .I PENDAHULUAN 2
1.1.Latar
belakang 3
1.2. Tujuan 3
BAB. 2. Gambaran Umum Perusahaan 4
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 4
2.2 Visi dan Misi 5
2.1.1Visi Perusahaan 5
2.2.2Misi Perusahaan 5
2.3 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi 6
BAB
.3 Topik Pembahasan 8
3.1
Pengertian Kewirausahaan / Kewiraswastaan 8
3.2
Grup Perusahaan PT Semen Indonesia 9
3.3
Metode Pemasaran pada PT Semen Indonesia 11
3.3.1
Marketing Mix
3.3.2.Produk
3.3.3
Place
3.3.4
Promotion
3.4
Analisis Kesuksesan
PT Semen Indonesia 15
3.5
Peran PT Semen Indonesia dalam perekonomian nasional 16
BAB 4 PENUTUP 17
4.1
Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menghadapi lingkungan kerja
yang semakin dinamis dan selalu berubah, maka suatu organisasi atau perusahaan
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri baik secara internal maupun ekternal.
Hal ini merupakan konsekuensi dari suatu organisasi karena telah memasuki era
persaingan yang ketat dan selalu berubah.
Suatu organisasi dapat dikatakan
berhasil jika organisasi tersebut dapat melakukan perubahan untuk menghadapi
persaingan, tangkas dan cermat, mampu mengembangkan inovasi baru dan selalu
siap menghadapi persaingan baru. Akan tetapi tidak semudah yang dilakukan
karena perubahan-perubahan yang dilakukan oleh organisasi harus dilakukan
dengan melalui berbagai pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
Perubahan dapat diartikan membuat
sesuatu menjadi berbeda di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Untuk
merealisasikan perubahan harus menggunakan rencana yang matang dan penuh perhitungan.
Seperti halnya yang dilakukan di PT. Semen Indonesia (persero) Tbk sebelum
melakukan suatu perubahan, perusahaan ini dengan terencana dan terarah
melakukan kegiatan perubahan yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai.
Adapun yang melatarbelakangi suatu
perubahan dalam organisasi adalah bagaiamana kemampuan dari organisasi tersebut
dalam bertahan hidup di dalam persaingan yang tinggi dan selalu dinamis baik
dari faktor internal maupun eksternal.
1.2
TUJUAN
Ø
Mengenal tentang sejarah
berdirinyaPerusahaan Semen Indonesia
Ø
Memahami tentang strategi pemasaran
PT Semen Indonesia
Ø
Memahami tentang peranan perusahaan
pada perekonomian nasional
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan
diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus1957 oleh Presiden RI pertama dengan
kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun, dan di tahun 2013 kapasitas
terpasang mencapai 30 juta ton/tahun.
Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Perseroan tercatat di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa EfekSurabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia)
serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta
lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara
RI 73% dan masyarakat 27%.
Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi
kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15
September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen
Tonasa.Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen
per tahun.
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas
kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang
dimenangkan oleh Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang berpusat di
Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat
35%, dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan
saham berubah menjadi: Pemerintah Republik Indonesia 51,0%, masyarakat 23,4%
dan Cemex 25,5%.
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan
saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepadaBlue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga
komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,0% Blue Valley
Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24,0%. Pada akhir Maret 2010, Blue
Valley Holdings PTELtd, menjual seluruh sahamnya melalui private placement,
sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah 51,0%
dan publik 48,9%.
Perseroan
memproduksi berbagai jenis semen, antara lain :
1. Semen
Portland Tipe I. Dikenal pula sebagai ordinary Portland Cement (OPC), merupakan
semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti
konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain :
bangunan, perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan
jalan raya.
2. Semen
Portland Tipe II. Di kenal sebagai semen yang mempunyai ketahanan terhadap
sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah
rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan.
3. Semen
Portland Tipe III. Semua jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi
setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat
mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi
dan bandar udara.
4. Semen
Portland Tipe V. Semen jenis ini dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan
pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi
pengolahan limbang pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan,
pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.
5. Special
Blended Cement (SBC). Semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega
proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan
di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.
6. Portland
Pozzolan Cement (PPC). Semen Hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak,
gypsum dan bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang
memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya, jembatan, jalan
raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi
pelat penuh.
2.1.1 Visi
Perusahaan
Menjadi
perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara
2.2.2
Misi Perusahaan
1. Mengembangkan usaha persemenan dan
industri terkait yang berorientasikan kepuasan konsumen.
- Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
- Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
- Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).
- Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.
2.3 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris :
- Komisaris Utama Mahendra Siregar
- Komisaris Independen Hadi Waluyo
- Komisaris Independen Muchammad Zaidun
- Komisaris Achmad Jazidie
- Komisaris Wahyu Hidayat
- Komisaris Sony Subrata
Susunan Dewan Direksi :
·
Direktur Utama Suparni
·
Direktur Keuangan Ahyanizzaman
·
Direktur Amat Pria Darma
·
Direktur Komersial Aunur Rosyidi
·
Direktur Gatot Kusyadji
·
Direktur Johan Samudra
·
Direktur Rizkan Chandra
KOMITE
AUDIT
Ketua
|
: Hadi Waluyo
|
Anggota
|
:
Achmad Jazidie
|
Anggota
|
: Farid
Prawiranegara
|
Anggota
|
:
Sahat Pardede
|
Anggota
|
: Elok
Tresnaningsih
|
KOMITE
NOMINASI DAN REMUNERASI ("KNR")
Ketua
|
: Muchammad Zaidun
|
Anggota
|
: Wahyu
Hidayat
|
Anggota
|
: Irham
Dilmy
|
KOMITE
STRATEGI, MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI ("SMRI")
Ketua
|
: Mahendra Siregar
|
Anggota
|
:
Marwanto Harjowiryono
|
Anggota
|
:
Wahyu Hidayat
|
Anggota
|
:
Syafrizal
|
Anggota
|
: Yuki
Indrayadi
|
BAB
3
TOPIK
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kewirausahaan
Berasal dari kata enterpteneur yang
berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum
mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut
wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam
mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian
wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta
tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang
dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah
wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada
wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata
entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa
sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang;
swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri
ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri.
Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfiah, wira berarti berani dan usaha
berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau
keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang
tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan
makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang
gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat
lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan
atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki
leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan.
Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya. Pengertian
lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain
dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima
balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan memiliki arti yang
berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat
dan penekanannya. Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli
barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang
dengan harga tidak menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963)
kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan
menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda.
Menurut
Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah
suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak
seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan
dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.
3.2 GRUP PERUSAHAAN PT SEMEN
INDONESIA
Anak perusahaan memainkan peranan
yang sangat penting sebagai strategic partner, maupun sebagai
pendukung community development. Anak perusahaan diharapkan mampu mendukung
bisnis inti Semen Indonesia selaku holding company dan memberikan
kontribusi sebesar-besarnya untuk mencapai keunggulan kompetitif dan
perkembangan perusahaan secara terus menerus. Keberadaan anak usaha diharapkan
dapat memberi sinergi yang bermanfaat untuk mendukung pencapaian tujuan
perusahaan.
1. Semen Padang.
Semen
Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 5,24 juta ton semen
pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen Padang memiliki 5
pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan
Ciwandan.
2. Semen Gresik.
Semen
Gresik memiliki 3 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,2 juta ton semen per
tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan,
yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik.
3. Semen Tonasa.
Semen
Tonasa memiliki 3 pabrik semen, kapasitas terpasang 3,48 juta ton semen per
tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki 7 (tujuh)
pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin,
Bitung, Palu, Ambon, Celukan Bawang, Bali.
4. Thang Long Cement (TLCC)
Merupakan
salah satu perusahaan penghasil semen terkemuka di Vietnam dengan total
kapasitas produksi 2,3 juta ton per tahun, dihasilkan dari pabrik yang baru
dengan tekhnologi terkini, berlokasi di Provinsi Quang Ninh. Thang Long Cement
memiliki tambahan dua ijin pengembangan pabrik baru di provinsi Quang Ninh dan
Binh Phuoc, Vietnam.
Anak perusahaan bukan penghasil semen diantaranya:
7.
PT. SGG Energi Prima
9.
PT. Krakatau Semen Indonesia
10. PT.
Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI)
Afiliasi
c.
PT Varia Usaha Bahari
d.
PT Varia Usaha Dharma Segara
e.
PT Varia Usaha Lintas Segara
f.
PT Varia Usaha Barito
i.
PT Sepatim Batamtama
l.
PT Krakatau Semen Indonesia
m.
PT Sinergi Informatika Semen
Indonesia
Lembaga Penunjang
b. PT Cipta Nirmala
c. Dana Pensiun Semen Gresik
3.3
Metode Pemasaran pada PT Semen Indonesia
3.3.1 Produk
Perseroan memproduksi berbagai jenis semen.
Semen utama yang di produksi adalah Semen Portland Tipe I (OPC). Di samping itu
juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campuran (mixed cement), untuk
penggunaan yang terbatas dan dalam jumlah yang lebih kecil daripada OPC.
Berikut ini penjelasan mengenai jenis semen yang di produksi serta
pengunaannya.
Ordinary Portland Cement Tipe
I
Semen hidrolis yang dipergunakan secara luas
untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan
persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat,
jembatan, landasan pacu dan jalan raya.
Portland Composite Cement (PCC)
Adalah bahan pengikat hidrolis haisl
penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih anorganic.
Kegunaan semen jenis ini untk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak,
beton pratekan, dan paving block.
Super Masonary Cement
(SMC)
Adalah semen yang dapat digunakan untuk
konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Dapat
juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving
block, dan tegel.
Oil Well Cement, Class G-Hsr (HIGH SULFATE RESISTANCE)
Merupakan semen khusus yang digunakan untuk
pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi sumur minyak di bawah
permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR) disebut
juga sebagai (Basic OWC". Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada
berbagai kedalaman dan temperature tertentu.
Special Blended Cement(SBC)
Adalah semen khusus yang diciptakan untuk
pembangunan mega proyek jembatan Surabaya Madura (Suramadu) dan cocok digunakan
untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.
3.3.2 Price
PT Semen Indonesia pada saat ini masih
menetapkan harga pasaran yang masih dapat terjangkau oleh konsumen, harga dari
produk Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa dan Semen Thang Long yang masih
berada di naungan PT Semen Indonesia masih menetapkan harga berkisar Rp 52.000
hingga Rp 53.000 sesuai dengan jenis dari produk yang dipasarkan. Setiap
produk memiliki harga yang berbeda-beda dikarenakan kegunaan yang berbeda pula.
Harga dari Semen Gresik dengan berat 50 kg sebesar Rp 61.000, dan 40 kg sebesar
Rp 50.000. Semen Padang berat 50 kg dengan harga Rp 60.000, berat 40 kg dengan
harga Rp 49.000. Semen Gresik dan Semen Tonasa memiliki harga yang tinggi
dibanding dengan harga semen lainnya dikarenakan Semen Gresik dan Semen Padang
memiliki konsumen yang tinggi.
3.3.3 Place
Ketepatan waktu pengiriman merupakan hal
yang penting yang harus diperhatikan oleh PT Semen Indonesia (persero) tbk.
Untuk menjaga ketersediaan barang demi kepuasan pelanggan. Armada transportasi
untuk bagged cement menggunakan truk tronton, trailer, dll. Disesuaikan dengan
kondisi jalan dan truk, untuk melayani konsumen proyek atau pabrik diseluruh
wilayan pemasaran Semen Gresik.
Perusahaan Semen Gresik dalam
pendistribusiannya menggunakan jalur darat, laut, gudang penyangga, dan
pengantongan semen. Usaha yang saat ini dijalankan perusahaan melalui jalur laut dengan memanfaatkan beberapa
pelabuhan di Indonesia seperti Teluk Bayur dengan kapasitas daya angkut kapal
mencapai 90.000 ton. Dan di Tuban perusahaan juga memiliki jalur laut yang
terletak di pelabuhan Tuban dengan kapasitas daya angkut kapal mencapai max
40.000 ton. Sedangkan di daerah bingkasi perusahan mempunyai jalur air yang
terletak di pelabuhan Bingkasi dengan kapasitas daya angkut kapal mencapai
25.000 ton. Pelabuhan Makasar juga merupakan jalur yang digunakan perusahaan
Semen Indonesia dalam mendistribusikan produknya, pelabuhan Makasar mampu
memberikan daya angkut hanya 20.000 ton, sama dengan kapasitas daya
angkut kapal yang terletak di perlabuhan Bingkasi.
Gudang penyangga juga berfungsi dalam
pendistribusian kepada konumen akhir atupun konsumen organisasi. Fungsi gudang
penyangga itu sendiri adalah sebagai tempat untuk menyimpan semen yang telah
dikemas dan siap untuk dikirim ke distributor dan disalurkan untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan begitu perusahaan mempunyai stok barang
yang masih terdapat didalam gudang apabila suatu saat dalam pengiriman terdapat
masalah yang harus dihadapi. PT Semen Indonesia mempunyai gudang penyangga
hanya di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur dan Bali.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan
cepat, PT Semen Indonesia mendirikan
pengantongan semen di berbagai provinsi guna mempercepat proses pengemasan dan
pendistribusian. Provinsi yang menjadi tempat stategis dalam pengantongan
semen dari perusahaan Semen Gresik antara lain, Aceh, Belawan, Batam, Teluk
Bayur, Tanjung Priok, Ciwandan, Pelabuhan Tuban, Pelabuhan Gresik, Makasar,
Bingkasi, Banjarmasin, Samarinda, Bitung, Ambon dan rencana perusahaan akan
mendirikan satu pengantongan semen untuk memenuhi kebutuhan semen di daerah
Papua.
3.3.4 Promotion
Dalam mempromosikan produknya, perusahaan Semen
Indonesia melalau divisi pengembangan pemasarannya melaksanakan srategi
komunikasi pemasaran dengan konsumen dalam bentuk atau jenis periklanan
(advertising), melalui media cetak maupun elektronik, promosi penjualan (sales
promotion) melalui pemberian souvenir pada saat pameran, hubungan masyarakat
(humas) melalui media bulletin perusahaan yakni buletin gapura, pelayanan siaga
24 jam bebas pulsa, dan sponsorship melalui partisipasi pada event-event, baik
event olahraga, kesenian maupun pergelaran musik, promosi dengan memberikan
sumbangan pembangunan infrastruktur dan sebagainya.
3.4 ANALISIS KESUKSESAN PT.
SEMEN INDONESIA
1. Sumber daya
Suatu perusahaan besar memiliki SD yang
kompetitif dan berkualitas. Memaksimalkan keunggulan bersaing diupayakan
melalui implementasi program-program penyempurnaan di bidang organisasi,
informasi dan sumber daya manusia. Perseroan harus memiliki keunggulan dalam
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang perekayasaan
teknis dan jasa konsultasi dalam persemenan serta industri terkait.
2. Kapabilitas
Kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
permintaan pelanggan, selain didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas
juga didukung dengan peralatan-peralatan yang baik dan jumlah yang cukup
memadai untuk melayani pelanggan dengan cepat.
Memiliki jangkauan distribusi ke
seluruh penjuru dunia pemasaran. Sarana promosi yang menyeluruh ke berbagai
media. Kebijakan promosi yang dilakukan Semen Gresik guna meningkatkan
penjualannya yang antara lain: TV pada pesawat terbang, papan nama toko,
bilboard, radio, koran, majalah,branding,event,bando
jalan,dan branding mobile.
Selain karena hasil kerja keras seluruh komponen pegawai, direksi dan arahan dewan komisaris serta dukungan para Pemegang Saham Perseroan yang padu dalam pengambilan keputusan penting menyangkut rencana investasi turut memberikan andil dalam memajukan Perseroan, seperti dalam pemberian persetujuan pendirian pabrik baru dan pembangkit tenaga listrik.
Selain karena hasil kerja keras seluruh komponen pegawai, direksi dan arahan dewan komisaris serta dukungan para Pemegang Saham Perseroan yang padu dalam pengambilan keputusan penting menyangkut rencana investasi turut memberikan andil dalam memajukan Perseroan, seperti dalam pemberian persetujuan pendirian pabrik baru dan pembangkit tenaga listrik.
3. Kompetensi
inti
Penerapan kegiatan operasional yang konsisten
dan fokus kepada strategi operasional sebagaimana disebutkan di atas disertai
dengan upaya sinergi secara intensif, pada akhirnya mampu menghasilkan kinerja
fundamental yang kokoh. Revenue management berarti Perseroan mempriotaskan
penjualan produk dengan harga yang reasonable dan pada pasar yang memungkinkan
didapatnya harga dengan memberikan profit optimal.
Pemanfaatan lokasi geografis fasilitas
produksinya berhasil membawa Perseroan tetap dalam posisi leading di bidang
industri semen. Atas kinerja pemasaran yang baik tersebut, Perseroan berhasil
memperoleh penghargaan Top Brand Award versi majalah marketing.
. 3.5 Peran PT Semen Indonesia dalam
perekonomian nasional
Seorang
wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal
seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap
orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya
tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan
perkapita dan daya beli masyarakat, serta
tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap
menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya
pengangguran.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
- Menciptakan lapangan kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
- Meningkatkan produktivitas nasional.
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.1.1 PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah proses
menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai
modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan
pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola
pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
4.1.2 PERAN WIRAUSAHAAN DALAM
PEREKONOMIAN NASIONAL
· Menciptakan
lapangan kerja
· Mengurangi
pengangguran
· Meningkatkan
pendapatan masyarakat
· Mengombinasikan
faktor–faktor produksi
· Meningkatkan
produktivitas nasional
DAFTAR
PUSTAKA
“Anonim”. 2012. Pengertian Kewirausahaan. diambil dari
http:// www.bisnis-pengertianKewirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil
dari http://ciri-cirikewirausahaanunggul_berhasil.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil
dari http://karakteristik-wirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-kang_amin.com. Pada tangaal 4 Maret 2012.