Lingkungan Interen & Eksteren Berkaitan Dengan Pemasaran
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semua
perusahaan, baik yang berorientasi profit maupun non profit, harus bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat beroperasi
secara berkesinambungan dan sukses. Kemampuan perusahaan dalam menentukan
siapa yang menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah
satu kunci keberhasilan perusahaan. Berikutnya barulah perusahaan dapat
memfokuskan diri untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi
kebutuhan itu dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap mengkonsumsi
produk/jasa yang ditawarkan perusahaan.
Di samping
itu, perusahaan harus memiliki kemampuan pula untuk menyampaikan informasi
kepada konsumen bahwa mereka telah menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan mereka. Di sinilah fungsi pemasaran (marketing) menonjol. Ia menjadi
penghubung antara organisasi dan konsumen. Dalam pemasaran terdapat
lingkungan pemasaran yang terdiri dari beberapa faktor dan kekuatan yang mampu
mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan.
Dari latar
belakang diatas, penulis menyusun resume yang berjudul Lingkungan Pemasaran
Internal dan Eksternal Berkaitan Dengan Pemasaran dan sekaligus untuk memenuhi
dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Lab Management.
1.2 TUJUAN
Adapun
tujuan dalam penyusunan makalah ini :
1. Memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen Lab Manangement.
2. Mengetahui dan memahami lingkungan
eksternal dan internal berkaitan terhadap perusahaan.
3. Mengetahui
dan memahami beberapa lingkungan pemasaran.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 LINGKUNGAN
ORGANISASI / PERUSAHAAN
Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi kelangsungan, eksistensi, keberadaan, dll yang menyangkut
organisasi baik dari dalam maupun dari luar. Didalam Lingkungan Organisasi dalam Perusahaan
terdapat satu Lingkungan yang di sebut Lingkungan
Pemasaran. Lingkungan Pemasaran yaitu Perilaku dan kekuatan di luar pasar /
pemasaran yang berdampak pada kemampuan mengelola pemasaran untuk mengembangkan
dan yang mampu menjaga transaksi dengan pelanggan bisa berlangsung dengan
lancar . Sebagai
suatu system, manajemen pemasaran harus dapat terus menerus mengawasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah melalui informasi
intelejen pemasaran dan riset pemasaran agar organisasi bertahan tetap hidup,
karena perubahan lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi
perusahaan. Dalam
lingkungan pemasaran ini terdapat Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal.
2.2
Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan
yang terdiri dari variabel kekuatan dan
kelemahan dalam kontrol
manajemen perusahaan. Menurut Kotler (2009), pengidentifikasian faktor
internal dapat memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan, yaitu faktor kekuatan dan
kelemahan. Perusahaan
menghindari
ancaman yang berasal dari
faktor eksternal melalui
kekuatan yang dimilikinya dari faktor internal. Sedangkan
kelemahannya dari faktor internal dapat diminimalkan dengan melihat peluang dan faktor eksternalnya.
Menurut Umar (2008), pengkategorian
analisis lingkungan internal
sering diarahkan pada enam
aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi pemasaran,
keuangan, produksi/operasi, sumber daya manusia dan sistem informasi manajemen.
1. Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut
Kotler (2009) adalah suatu proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dengan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
Dalam pemasaran ini dibahas mengenai segmentasi, target dan posisi pasar serta bauran pemasaran
v STP (Segmentation, Targeting, Positioning)
Menurut Kotler (2009), segmentasi
pasar merupakan
suatu usaha
untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Strategi segmentasi pasar adalah strategi untuk menciptakan dan mempertahankan
keunggulan bersaing. Perusahaan perlu memilih pasar sasaran yang
akan dilayani
sesuai dengan kemampuan.
Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang
dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan keinginan,
daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan yang serupa.
Segmentasi adalah
proses membagi pasar menjadi bagian yang lebih
kecil yang memiliki karakteristik, keinginan, perilaku atau kebutuhan yang sama. Tujuannya antara lain : memahami kebutuhan pelanggan dengan
lebih
baik,
memanfaatkan sumber
daya lebih efisien, dan memahami situasi persaingan dengan
lebih
teliti (Chandra, 2009).
Strategi target pasar atau strategi
penentuan pasar
sasaran
adalah strategi dalam
membidik konsumen. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang-peluang segmen
pasarnya, perusahaan tersebut harus mengevaluasi
beragam segmen serta memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dibidik. Dalam indikator daya tarik segmen serta tujuan dan sumber daya perusahaan (Kotler,2009).
Strategi penentuan posisi
pasar menurut Kotler (2009) adalah tindakan merancang tawaran
dan citra perusahaan
sehingga menempati suatu posisi yang kompetitif
atau terbedakan
(diantara pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir dari penentuan posisi adalah keberhasilan
penciptaan suatu usulan
nilai yang terfokus pada
pasar, suatu pernyataan sederhana yang jelas mengapa pasar sasaran harus membeli produk tersebut.
v Bauran Pemasaran
(Marketing Mix)
Menurut
Kotler (2009), marketing
mix (bauran pemasaran) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya
dalam pasar sasaran. Menurut
McCarthy, bauran
pemasaran adalah peubah-peubah terkontrol yang dilaksanakan oleh perusahaan
untuk memuaskan
kelompok sasaran.
E. Jerome McCarthy
mengklasifikasikan
variabel-variabel
tersebut menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P
pemasaran yang terdiri dari Produk (Product), Harga (Price),
Tempat (Place), dan
Promosi (Promotion).
Untuk pamasaran jasa, Payne (1993)
mengemukakan perluasan bauran pemasaran tradisional ke dalam tujuh bauran pemasaran jasa, yaitu Orang (People), Proses (Process), dan Layanan Pelanggan (Customer Service).
a.
Produk (Product)
Kotler (2009), mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan
perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Ciri-ciri dan karakteristik jasa adalah sebagai berikut :
1. Tidak
berwujud, artinya tidak
dapat dirasakan atau
dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli.
2. Tidak
terpisahkan,
artinya antara
si pembeli
jasa
dengan
si penjual jasa saling berkaitan.
3. Beraneka ragam artinya jasa tidak diperjualbelikan dalam berbagai bentuk.
4. Tidak tahan lama, artinya jasa tidak dapat disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi.
b.
Harga (Price)
Harga
adalah aspek
penting
dalam kegiatan bauran pemasaran. Penetuan harga
menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku
tidaknya
produk dan jasa.
Salah
dalam
menentukan harga
akan
berakibat
fatal terhadap produk yang ditawarkan (Kotler, 2009).
c.
Distribusi (Place)
Distribusi
mencakup penggudangan, saluran-saluran
distribusi, cakupan distribusi, lokasi tempat, dan wilayah penjualan. Distribusi menjadi sangat penting ketika
sebuah perusahaan
berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan, David (2009).
d.
Promosi
(Promotion)
Menurut
Tjiptono (1997), promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran, yaitu berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingat
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
e.
Orang (People)
Menurut
Kasmir
(2000), kepuasan
pelanggan tergantung kepada kualitas yang terbaik, maka karyawan perlu dilatih agar menyadari pentingnya pekerjaan yang
mereka jalankan. Pentingnya
people dalam pemasaran berkaitan erat dengan internal marketing. Pemasaran internal
adalah
interaksi
atau
hubungan antar setiap
karyawan dan departemen dalam
suatu perusahaan, dengan tujuan untuk mendorong people agar
dapat memberikan kinerja yang memuaskan kepada konsumennya.
f.
Proses (Process)
Menurut
Husein Umar (2008), proses mencerminkan bagaimana
semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan
untuk menjamin
kualitas dan konsistensi jasa yang
diberikan kepada konsumen.
g.
Layanan Pelanggan
(Customer Service)
Menurut
Kasmir (2000), pengertian Customer Service secara umum adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan
atau ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada nasabah
melalui
pelayanan yang dapat
memenuhi
keinginan nasabah.
Seorang
Customer Service memegang peranan yang sangat penting, disamping
memberikan pelayanan juga sebagai pembina hubungan dengan masyarakat atau public relation.
2.
Keuangan
Kondisi
keuangan sering kali dianggap sebagai ukuran
tunggal terbaik dalam melihat posisi
bersaing dan daya tarik keseluruhan
bagi investor. Menentukan
kekuatan dan
kelemahan
keuangan suatu
organisasi sangat penting agar dapat merumuskan strategi secara efektif (David, 2009).
3. Produksi/operasi
Fungsi
produksi/operasi mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang
atau jasa. Kegiatan produksi dan
operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat dari
keteguhan prinsip efisiensi,
efektivitas dan produktifivas, Umar (2008).
4. Sumber Daya Manusia
Manusia
merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu,
manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Berbagai faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah : langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas dan sistem
imbalan (Umar, 2008).
5. Sistem Informasi
Manajemen
Tujuan
sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara
meningkatkan kualitas keputusan
manajerial. Menilai
kekuatan
dan kelemahan
internal sebuah perusahaan dalam sistem informasi manajemen adalah dimensi penting dari
suatu audit internal (David, 2009).
2.3
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal meliputi
variabel peluang
dan ancaman di luar kontrol manajemen perusahaan. Audit eksternal terfokus pada
upaya
mengidentifikasi dan menilai trend, serta peristiwa di
luar
kendali suatu perusahaan. Tujuan audit
eksternal adalah membuat daftar terbatas mengenai berbagai peluang yang dapat menguntungkan
perusahaan dan berbagai ancaman yang
harus dihindari
(David, 2009).
Lingkungan eksternal
yang akan diteliti yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
2.3.1 Lingkungan Mikro
Menurut
Kotler (2009), lingkungan mikro adalah lingkungan yang dekat dengan
perusahaan,
dan mempengaruhi kemampuan
perusahaan yang bersangkutan
dalam melayani pelanggannya.
Komponen-komponen
lingkungan mikro tersebut adalah sebagai berikut :
Ø Pemasok
Pemasok merupakan perusahaan
yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan jasa,
seperti perlataan,
tenaga
kerja,
bahan baku, bahan bakar atau listrik.
Ø Perantara Pemasaran
Perantara
pemasaran merupakan pihak-pihak yang membantu perusahaan dalam
mempromosikan, menjual serta mendistribusikan produk ke pembeli
akhir, seperti perusahaan distribusi, biro jasa pemasaran dan perantara keuangan.
Ø Pelanggan (Nasabah)
Pelanggan merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan barang atau jasa
yang
dijual
oleh perusahaan. Pelanggan adalah individu atau rumah tangga, perusahaan yang membeli barang/jasa yang dihasilkan dalam ekonomi.
Ø Pesaing
Pesaing
adalah pihak yang menawarkan
kepada pasar
produk sejenis atau
sama dengan
produk
yang
dikeluarkan
oleh perusahaan
atau produk substitusinya, di wilayah tertentu.
2.3.2. Lingkungan Makro
Menurut Kotler (2009),
lingkungan makro terdiri atas
kekuatan sosial
yang
mempengaruhi
seluruh perilaku di lingkungan
mikro perusahaan dan mempengaruhi
kegiatan pemasaran perusahaan meliputi :
Ø Lingkungan Demografis
Merupakan lingkungan yang
menyangkut kependudukan seperti jumlah
penduduk, kepadatan
penduduk, lokasi penduduk, usia penduduk, jenis kelamin dan pendidikan.
Ø Lingkungan Ekonomi
Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Daya beli ini
diukur dari tingkat pendapatan masyarakat dan perkembangan tingkat harga-harga umum.
Ø Lingkungan Alam
Merupakan
kondisi alam
pada suatu wilayah, termasuk sumber
daya alam yang dibutuhkan seperti kebutuhan bahan baku, biaya energi, dan tingkat polusi.
Ø Lingkungan Teknologi
Merupakan kekuatan-kekuatan
yang menciptakan
teknologi baru, menciptakan inovasi baru melalui pengembangan produk baru serta mampu menangkap peluang-peluang yang ada.
Ø Lingkungan Politik/Hukum
Maksudnya adalah lembaga yang
mengawasi perusahaan seperti badan pemerintah, kelompok
penekan yang mempengaruhi dan membatasi ruang gerak
organisasi
dan individu dalam masyarakat seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ø Lingkungan Sosial/Budaya
Merupakan
lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang mempengaruhi nilai di
masyarakat seperti persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat terhadap produk dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan.
2.4.
Matriks Internal Factor Evaluation dan Eksternal Factor Evaluation
(IFE dan EFE)
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor
Evaluation (EFE) merupakan
salah
satu
teknik perumusan strategi
yang penting dan merupakan langkah pertama dari
kerangka kerja perumusan yang disebut tahap input, yaitu meringkas informasi dasar
yang
diperlukan untuk merumuskan strategi. Menurut David (2009), matriks IFE meringkas
dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan utama dari perusahaan, sedangkan
matriks EFE meringkas dan
mengevaluasi informasi mengenai lingkungan eksternal, untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman. Penilaian intuitif diperlukan dalam mengembangkan kedua
matriks
ini. Matriks ini
menyediakan informasi dasar
yang
diperlukan untuk merumuskan strategi pemasaran
secara sukses dengan syarat alat
ini
harus
disertai dengan penelitian intuitif yang baik.
2.5.
Matriks Internal Eksternal (IE)
Menurut David (2009), matriks Internal Eksternal (IE) merupakan langkah kedua dari
kerangka kerja perumusan strategi yang disebut tahap
pencocokan,
yaitu
tahap
untuk menghasilkan
strategi
alternatif
yang layak
dengan memadukan
faktor-faktor internal dan eksternal. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total nilai IFE
yang diberi bobot dan total
nilai EFE yang diberi bobot.
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan Sembilan sel
strategi perusahaan,
tetapi pada prinsipnya kesembilan
sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :
1. Tumbuh dan Bina (Growth and Build)
Growth Strategy merupakan pertumbuhan
perusahaan itu sendiri atau upaya diversifik. Pertama, divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV disebut
tumbuh dan
bina. Strategi
intensif
(penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan
produk)
atau strategi integratf (integrasi ke belakang,
integrasi ke
depan dan integrasi horizontal)
mungkin paling cocok untuk semua divisi ini.
2. Strategi Pertahankan dan Pelihara (Hold and Maintain)\
Kedua, divisi yang masuk dalam
sel
III, V,
atau VII terbaik
dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara melalui strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi ini diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
3. Panen atau Divestasi (Harvest or Divestiture)
Ketiga, divisi yang masuk ke dalam sel VI, VII, atau IX adalah panen atau divestasi melalui strategi divestasi (memperbesar skala usaha
perusahaan) atau likuidasi (memperkecil skala perusahaan).
2.6
Matriks SWOT
Matriks Strengths – Weaknesses –
Opportunities –
Threats (SWOT) merupakan perangkat pencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi
WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats) dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).
Strategi SO
atau
strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan
internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang bertujuan untuk
memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ST
atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan
kekuatan perusahaan
untuk
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Sedangkan strategi WT atau strategi kelemahan-
ancaman merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal (David, 2009).
2.7
Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM)
QSPM adalah alat untuk mengevaluasi
strategi alternatif secara obyektif,
berdasarkan pada
faktor-faktor kritis untuk sukses internal dan eksternal yang dikenali sebelumnya. Seperti alat
analisis perumusan strategi
yang lain, QSPM memerlukan penilaian intuitif yang baik. QSPM merupakan tahap ketiga dari kerangka kerja analitik dalam perumusan
strategi. QSPM merupakan
salah
satu teknik analisis yang
dirancang
untuk
membuat peringkat
strategi guna memperoleh
daftar prioritas dan untuk menetapkan daya tarik relatif dari
tindakan alternatif
yang layak. QSPM menentukan daya
tarik relatif dari berbagai
straregi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis internal dan eksternal perlu dimanfaatkan atau diperbaiki(David2009).
2.8
Pengertian Gadai
Menurut Harjito dan Maulana (2009) pengertian gadai menurut Pasal
1150 dalam Kitab
Undang-undang Hukum Perdata, Gadai
(pawn) adalah suatu hak
yang diperoleh seseorang
berpiutang atas suatu benda bergerak yang diserahkan kepadanya oleh yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan
kekuasaan kepada si berpiutang
itu untuk mengambil pelunasan dari benda tersebut secara didahulukan daripada orang- orang
berpiutang lainnya, kecuali haruslah didahulukan biaya untuk melelang barang serta biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang yang digadaikan tersebut.
Dari definisi gadai tersebut terkandung adanya beberapa unsur pokok, yaitu :
1. Gadai
lahir karena
perjanjian penyerahan kekuasaan
atas
barang gadai kepada kreditor pemegang gadai.
2. Penyerahan itu dapat dilakukan
oleh
debitor
atau
orang
lain atas nama
debitor.
3.
Barang yang menjadi obyek gadai hanya barang bergerak,
baik bertubuh maupun tidak bertubuh.
4. Kreditor pemegang gadai berhak untuk mengambil pelunasan dari barang gadai lebih dahulu daripada kreditor-kreditor lainnya.
2.
9 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan
oleh
Bill Rismon (2010) dengan judul Arsitektur Strategik Perum
Pegadaian. Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan cara analisa deskriptif dan kuantitatif dengan tahapan: (1) penilaian visi dan misi dengan analisa deskriptif, (2) analisis lingkungan
eksternal makro (PEST) diolah secara AHP dan dianalisis secara
deskriptif,
(3) analisis lingkungan internal dengan memakai parameter rantai nilai (value chain)
diolah secara
AHP dan dianalisis secara deskriptif,
(4) memetakan posisi Perum Pegadaian
dalam matriks IE, (5) analisis persaingan
industri bisnis gadai dianalisis
secara deskriptif,
(6) analisis kompetensi inti
Perum
Pegadaian dianalisis secara deskriptif, (7) hasil
analisa internal dan eksternal, persaingan industri serta
kompetensi
inti
yang
telah
dilakukan digunakan
untuk memprediksi masa depan industri (industry foresight) Perum
Pegadaian, (8)
analisa kesenjangan (gap analysis) dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ideal
Perum Pegadaian dimasa yang
akan datang, (9) merancang arsitektur strategik Perum Pegadaian untuk 5
tahun
kedepan, (10) tantangan strategik perusahaan (Corporate Stratgic Challenges). Hasil evaluasi faktor internal (IFE) Perum Pegadaian
adalah 3,045
yang menunjukkan posisi Perum Pegadaian memiliki kemampuan untuk merespon kekuatan dan kelemahan secara baik. Hasil evaluasi faktor eksternal (EFE) Perum Pegadaian adalah
3,008 yang menunjukkan posisi
Perum Pegadaian
dapat
merespon peluang dan ancaman dengan baik. Hasil analisis yang dilakukan kepada responden diperoleh kompetisi inti yang saat ini dimiliki oleh Perum Pegadaian adalah (a) menaksir emas, (b)
menaksir berlian dan (c) pelaksanaan lelang barang jaminan.
Penelitian lain yang dilakukan
oleh Gupitri Handayani
(2006) adalah mengenai Analisis Strategi
Pemasaran
pada PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Bogor.
Data
disajikan secara deskriptif
untuk
mengetahui lingkungan internal dan eksternal PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Bogor. Selanjutnya, data diolah dan
dianalisis dengan menggunakan empat alat analisis
yaitu matriks IFE, matriks EFE, matriks IE dan QSPM. Hasil matriks IFE dan EFE diperoleh
nilai internal sebesar 2,674 dan nilai
eksternal sebesar 2,481 yang menempatkan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bogor berada pada sel
V dari matriks IE. Berdasarkan analisis QSPM diperoleh strategi pemasaran yang paling
tepat untuk diterapkan di
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bogor berdasarkan prioritasnya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam
pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa lingkungan internal dan eksternal sangat berperan dalam kemajuan pemasaran.
Kedua lingkungan tersebut mempunyai fungsi
dan peran yang mampu membuat pemasaran tersebut berjalan dengan efektif
dan mampu menghasilkan deviden yang besar. Aspek –aspek yang terkandung dalam
Lingkungan Internal seperti
pemasaran,keuangan,Produksi,SDM dan Sistem Informasi Komunikasi mampu mendorong
gerak strategi pemasaran yang kondusif. Sedangkan Lingkungan Eskternal
berpengaruh dalam menjalin kemitraan dengan competitor guna menambah pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan analisis internal bisnis yang dijalankan dalam usahanya
tersebut.